“DARAH NYAI” Kisah Pembalasan Laut Selatan dan Pesan Moral

Jakarta, DJC – Kisah misteri dari Laut Selatan, seringkali diangkat menjadi sebuah ide cerita horror / misteri. Termasuk untuk kisah di film di layar lebar. Hal yang juga dilakukan di film “Darah Nyai” yang diproduksi oleh Imaginarium Pictures. Film ini merupakan produksi film panjang pertama dari rumah produksi tersebut, yang kabarnya film “Darah Nyai” ini menunggu waktu yang cukup lama untuk bisa mendapatkan jadwal tayang di bioskop Indonesia. Film besutan sutradara Yusron Fuadi dengan skenario ditulis oleh Hikmat Darmawan dan Azzam Fi Rullah. Diproduseri oleh Hikmat Darmawan, Steve Wirawan, dan Rayner Wijaya, film horror ini juga menampilkan beberapa Bintang yang antara lain, Violla Georgie, Vonny Anggraini, Nai Djenar Maesa Ayu, Rory Asyari, dan Wieshely Brown.

            Berkisah, Rara (Violla Georgie) mendapat eksploitasi seksual dari pasangannya Ifan (Robert Chaniago) saat menginap di sebuat resort pinggir pantai. Tapi tiba-tiba di lokasi tersebut, Rara mendapat bisikan gaib dari Nyai Sumekar (Jessica Katharina) sosok mitos dari Laut Selatan, untuk membalaskan dendam / amarah laut dari peristiwa pembunuhan kejam yang terjadi di Laut Selatan beberapa waktu sebelumnya. Nyai meminjam tubuh Rara untuk membalas dendam para penjahat yang menodai laut, karena membuang jasad wanita yang telah mereka perkosa dan dimutilasi di Laut Selatan.

            Rara yang dirasuki raga Nyai Sumekar akhirnya membalas satu persatu para pembunuh tersebut, dengan cara yang kejam. Irfan melihat keanehan pada diri Rara yang berubah menjadi misterius. Hal ini juga dirasakan oleh Inspektur Yati (Vonny Anggraini) yang menyelidiki kasus pembunuhan berantai sadis beberapa waktu terakhir. Keduanya lalu bekerjasama untuk mengikuti Rara, dan akhirnya terungkap ada hal gaip yang menyelimuti kisah pembunuhan berantai yang sadis tersebut.

            Film ini menampilkan alur cerita yang enak, mudah dimegerti dan tidak terlalu membebani penonton agar berpikir keras untuk memahaminya. Sebagai film bergenre horror, “Darah Nyai” juga mampu menampilkan kegerian dan ketegangan, dengan aksi sadis yang berdarah-darah, terutama saat adegan pembalasan Nyai lewat Rara terhadap para pemerkosa. Tapi sayangnya film ini tidak memiliki kekuatan pada cerita dan latar belakang masing-masing tokoh yang terlihat samar. Walaupun disampaikan oleh sang produser, film ini mengandung nilai moral, tapi justru seakan berbanding terbalik dengan cerita yang disampaikan.

\           Banyak hal ‘janggal’ justru tampak jelas di film ini. Misalnya ketidak jelasan hubungan Rara dan pasangannya, hingga tidak kekerasan seksual pada Rara, kemudian sosok Inspektur Yati yang diceritakan sebagai polisi yang berdedikasi, ternyata mentolerir hubungan tidak jelas (serumah tampa nikah) dari tetangganya Rara dan Irfan, termasuk mentolerir aksi pembalasan kejam Nyai Sumekar lewat Rara tanpa melibatkan korps kepolisian, padahal sebagai detektif, beberapa waktu terakhir Yati berusaha keras memecahkan kasus ini. Bahkan, tiba-tiba sang Polwan ini langsung mengenal sosok Nyai saat bayangannya muncul dan meminjam raganya untuk balas dendam. Padahal ini kunci dari masalah yang berusaha dipecahkannya. Dan ada beberapa hal terkesan ‘janggal’ lainnya lagi.

Walaupun film ini di dengungkan memiliki nilai moral (terutama anti kekerasan pada perempuan), justru malah menampilkan aksi pembalasan yang lebih sadis dan kejam. Dibandingkan kekuatan cerita, film ini memang lebih menampilkan aksi mengerikan dengan banyak darah dan kekejaman. Belum lagi dengan munculnya beberapa pemeran yang terkesan ‘asal ada saja’ dari lingkungan tim produksi. Walaupun ada pemeran yang bisa menarik perhatian, seperti aksi Violla Georgie misalnya. Akan tetapi untuk produksi film panjang perdana dari sebuah rumah produksi, film “Darah Nyai” ini sebenarnya cukup menjanjikan, dengan berbagai pembenahan tentunya. Kabarnya akan ada sekuel dari film ini? Hmmmm. (sTr)

 

 

 

“Darah Nyai”

Jenis Film        : Horror

Sutradara         : Yusron Fuadi

Penulis             : Hikmat Darmawan, Azzam Fi Rullah

Producer          : Hikmat Darmawan, Steve Wirawan, Rayner Wijaya

Produksi          : Imaginarium Pictures

Casts                : Violla Georgie, Jessica Katharina, Vonny Aggraini, Nai Djenar Maesa Ayu, Rory Asyari, Wieshely Brown, Robert Chaniago, Rayner Wijaya, Winner Wijaya, Paul Agusta, Adinegoro Natsir

STLS               : 17 Tahun Ke-atas

Durasi              : 1 jam 30 Menit

Jadwal tayang  : 21 Agustus 2025

 


 

Diberdayakan oleh Blogger.