Album ‘ANTHOLOGY’ Bukti Karier Emas Band Legenda, God Bless

God Bless "Anthology"

Jakarta, DJC – Di industri musik Indonesia, tidak banyak band yang bisa bertahan dan tetap eksis di usia yang mencapai setengah abad. Hanya satu dari sedikit band yang bisa masuk kriteria di atas. Ya, hal ini berhasil diraih oleh legenda rock Indonesia God Bless. Bagaimana tidak, band yang berawak Achmad Albar (vocal), Ian Antono (gitar), Donny Fatah (bass), Abadi Soesman (keyboard), dan Fajar Satritama (drum) pada tahun 2023 ini genap berusia setengah abad. Sampai sekarang, God Bless masih eksis di panggung musik tanah air. Eksistensi yang bisa jadi sangat sulit dipertahankan, dari banyak band seusianya. Apalagi ditengah gempuran para pendatang baru yang meramaikan pentas musik nasional.

            Tak hanya tetap eksis tampil di banyak panggung, dalam rankaian perayaan tahun emas berkarya, God Bless yang lahir pada 5 Mei 1973 ini bahkan baru saja merilis album baru, bertajuk ‘Anthology 50 th Anniversary’. Walaupun merupakan kumpulan lagu hits lama mereka, akan tetapi 12 track di album ini diaransemen ulang. Dan yang lebih istimewa lagi, album ini dibalut dengan iringan orkestra dari Czech Symphony Orchestra. Membuat lagu-lagu spesial di album ini, tampil lebih megah (grande).

Adalah Tohpati yang dipercaya untuk menggarap album yang melibatkan orkestrasi ini. Lebih jauh musisi ini mengungkapkan, “Dari 12 lagu yang terpilih, terdapat beberapa judul yang mengalami penyesuaian sebagai respons atas kebutuhan orkestrasi. Namun secara keseluruhan peran aransemen orkestrasi di album ini merupakan penyegaran bagi siapa saja yang sudah terbiasa mendengar lagu-lagu God Bless. ungkapnya pada awak media saat bersama God Bless menggelar jumpa pers perilisan album ini, di Bentara Budaya, Jakarta (21/06),

Album ini-pun melibatkan Hendra Lie yang bertindak sebagai Executive Produser. Nama Hendra Lie ini, adalah pemilik Mata Elang Production yang merupakan salah satu manajer di awal perjalanan God Bless pada era tahun 1970-an. Sosok yang menjadi bagian kepingan sejarah dari langkah karier God Bless. Album ini sendiri dirilis dalam format digital di seluruh platform musik. Setelah rilis dalam format digital, akan segera menyusul perilisan dalam bentuk fisik, mulai dari vinyl, compact disc (CD), hingga kaset.


            Menurut Ian Antono mengungkapkan, album ini bisa dimaknai sebagai momentum retrospeksi perjalanan karir 50 tahun God Bless di dunia musik. “Kami berharap Album Anthology ini bisa memberi semangat bagi para musisi untuk menjaga proses kreatifnya dan tidak perlu memusingkan hasil akhir. Karena yang terpenting adalah berproses tanpa henti. Hasil akhir hanyalah bonus untuk sebuah komitmen. Ungkap sang gitaris ini menambahkan.

Sedangkan menurut Iyek (sapaan akrab Achmad Albar) menjelaskan, “Perilisan Album Anthology ini menjadi rangkaian dari perayaan 50 tahun God Bless. Sebagai insan musik, kami bersyukur bahwa hingga hari ini kami masih bisa terus berkarya dan memberikan yang terbaik untuk Indonesia.

Perjalanan karier God Bless (tahun emas) juga mendapat apresiasi dari pemerintah melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan (Kemdikbudristek) RI. Diinisiasi oleh Hilmar Farid, Direktur Jenderal Kebudayaan, memberi dukungan untuk produksi pembuatan video klip pada lagu ‘Musisi. Dimana Video klipnya akan digarap sineas muda asal Bali, Erik Est dan technical director Ezekiel Rangga.

Bahkan, Direktorat Jenderal Kebudayaan bersama God Bless rencananya juga akan menggelar pameran koleksi masterpiece di salah satu cagar budaya nasional. Puncaknya, God Bless akan menggelar Konser 50 Tahun God Bless with Tohpati Orchestra pada 10 November 2023 di Istora Senayan, Jakarta Pusat. Ini akan menjadi konser spesial persembahan God Bless untuk para fans dan seluruh pencinta musik Indonesia. Apalagi Mata Elang Production akan terlibat di konser yang masuk dalam rangkaian program Anniversary 50 th God Bless

Tidak hanya itu, untuk menambah memorable rangkaian usia setengah abad, God Bless juga akan menerbitkan buku yang mengisahkan perjalanan karier band ini. Pada saat bersamaan, diikuti pula dengan pembuatan film biopik God Bless yang disutradarai Hanung Bramantyo. Hal yang membuktikan, bahwa usia tidak menghalangi band legendaris ini untuk tetap berkarya. (sTr)

 

Diberdayakan oleh Blogger.