“Sehidup Semati” Drama Mencekam Kekerasan Dalam Runah Tangga


Jakarta, DJC Produksi film di Indonesia yang semakin marak banyak menghadirkan ide cerita yang terus berkembang. Beberapa waku terakhir, film bergenre Horror yang sedang digemari atau banyak di produksi. Bagaimana jadinya, jika kisah Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) diangkat dalam sebuah film? Sebuah kisah atau ide cerita yang termasuk langkah di industri perfilman tanah air. Apalagi kisah KDRT ini dikemas dalam film bergenre Thriller-Horror. Adalah film Sehidup Sematiporduksi Starvision yang disutradarai oleh Upi, cukup berani mengangkat kisah mencekam KDRT, sebuah isyu yang termasuk sensitif. Bahkan karena dinilai cukup sensitif, menurut produser Chand Parwez, naskah film mengendap sampai 13 tahun lamanya.

Selain menyutradarai, Upi juga menulis skenarionya termasuk ide ceritanya, yang sudah ia selesaikan pada tahun 2010 lalu, atau 13 tahun silam. Pertemuannya dengan produser Chand Parwez Servia dan rumah produksi Starvision membuat ide yang sudah lama ada akhirnya bisa terwujud menjadi film yang membawa kesegaran genre dan cerita untuk industri perfilman Indonesia. Film yang resmi tayang pada 11 Januari ini, juga menampilkan banyak bintang sebagai pendukunya, seperti aktris peraih tiga Piala Citra FFI (2010, 2020, dan 2023) Laura Basuki, nominasi pemeran utama pria terbaik FFI (2014, 2018, dan 2020) Ario Bayu, nominasi pemeran pendukung perempuan terbaik FFI (2020 dan 2021) Asmara Abigail, Chantiq Schagerl, Maya Hasan, Lukman Sardi, Whani Darmawan, Aqeela Dhiya, Ivanka Suwandi, Elly D Luthan, Verdi Solaiman dan Patty Angelica Sandya.

“Melalui film ini saya ingin memberikan pernyataan bahwa kasus-kasus kekerasan dalam rumah tangga masih kerap diabaikan. Kerap kali korban yang secara data menunjukkan adalah kebanyakan para istri atau perempuan juga harus berjuang sendiri, ditambah tekanan moral tentang bagaimana seharusnya mereka bersikap melayani suami dan menjaga keutuhan keluarga. Melalui Renata, saya ingin memantik diskusi kepada penonton, bagaimana efek KDRT yang kerap diabaikan. Ide dasar cerita film ini lahir dari dogma-dogma atau ayat-ayat yang seringkali disalah tafsirkan dan disalahgunakan, yang membuat posisi perempuan/istri menjadi sangat lemah dan rentan,” ungkap sang sutradara, kepada awak media saat menggelar press screening, di XXl Epicentrum, Kuingan. Jakarta Selatan (08/01/2024).  

Sedangkan menurut produser Chand Parwez Servia, menambahkan “Starvision selalu memandang penting untuk memberikan ruang-ruang bagi para sineas yang memiliki ide segar dan membawa kebaruan dengan eksperimentasi mereka dalam bercerita. Film ini memiliki pesan penting seperti yang disampaikan oleh Upi. Ia sutradara yang mampu meramu isu krusial dengan kemasan yang intriguing,”

Film ini berkisah Renata (Laura Basuki), perempuan lemah lembut yang dibesarkan dari keluarga yang sangat religius. Akan tetapi masa kecilnya cukup kelam melihat ketidakharmonisan rumah tangga orang tuanya, apalagi ayahnya (Whani Darmawan) yang melakukan KDRT pada sang ibu. Akan tetapi dogma agama membuat kasus ini ditoleransi. Hal itulah juga yang terjadi di kelurarga Ranata sendiri. Renata hanya bisa pasrah sebagai bentuk kesetiaan dan pengabdian seorang istri saat suaminya Edwin (Ario Bayu), juga melakukan KDRT. Kasus KDRT ini sebenrnya bukan tanpa alasan, Edwin ternyata memiliki selingkuhan bernama Ana (Chantiq Schagerl) yang justru disembunyikan dirumahnya sendiri.

Kepasrahan Renata akhirnya berubah, saat jumpa dengan Asmara (Asmara Abigail), tetanga di apartmennya yang ditemuinya secara tidak sengaja. Asmara yang bernampilan vulgar dan berani ini, memberikan banyak gambaran tentang hidup menjadi seorang perempuan. Renata yang selama ini hanya dikurung di apartmenya oleh sang suami, akhirnya berusaha memberi perlawanan terhadap keadaan yang menimpanya. Dan keterlibatan Asmara justru membuat masalah di kelurga Renata semakin komplek.

Sehidup Semati bukanlah film drama, tapi bergenre Thriller. Inilah yang menarik dari film garapan Upi ini. Sang sutradara memberikan imajinasi yang luas kepada para penontonnya, untuk menebak berbagai peristiwa yang justru endingnya jauh dari yang dibayangkan. Alur cerita yang dinamis, dengan berbagai clue yang menjebak. Kisah drama pilu yang akhirnya berkahir dengan ketegangan yang keluar dari ekspetasi secara umum. Kelebihan sang sutradara, mampu menggiring cerita ke berbagai arah membuat film ini semakin menarik.

Pilihan shooting di apartment juga cukup mendukung nuansa di film ini. Apalagi pengambilan gambar dari berbagai sudut yang tidak biasa, turut memperkuat dari sisi cinematography. Dan tentunya akting Laura Bsuki sebagai perempuan pasrah, dan tampil berani menjadi salah satu selling point. Bagaimana dengan akting berani Asmara Abigail? Aktris ini memang cukup mempesona sebagai pemeran wanita vulgar dengan gaya ngomong se-enaknya. Sebuah film yang berani megangakat isyu sensitif, dibalut dengan cerita menegangkan, menjadi sajian yang patut diapresiasi dengan baik. (sTr)

 

“Sehidup Semati”

-          Genre                          : Thriller-Horror

-          Sutradara                     : Upi

-          Penulis / Ide cerita      : Upi

-          Produser                      : Chand Parwez Servia, Riza

-          Exc. Producer              : Reza Servia, Mithu Nisar, Raza Servia, Amrit Dido Servia

-          Pemeran                      : Laura Basuki, Ario Bayu, Asmara Abigail, Chantiq Schagerl, Maya Hasan, Whani Darmawan, Lukman Sardi, Ivanka Suwandi, Elly D Lutan, Verdi Solaiman, Patty Angelica Sandya, Aqeela Dhiya Ray

-          PH                               : Starvision

-          STLS                           : 17 tahun

-          Durasi                          : 1 Jam 48 menit

-          Jadwal Tayang             : 11 Januari 2024

 

Diberdayakan oleh Blogger.