“Labinak: Mereka Ada di Sini” Dibalik Sekte Seram Kanibalisme
Diproduseri oleh Prakash Chugani, Deepak Chugani, dan Dilip Chugani dengan menampilkan beberapa bintang yang cukup dikenal di pentas film nasional, seperti Raihaanun, Arifin Putra, Giulio Parengkuan, Nayla Purnama, Chantiq Schagerl, Jenny Zhang, Aimee Saras, dan Ivanka Suwandi. Menurut sang penulis, Pratiwi Juliani kisah kanibalisme ini sebenarnya sudah ada dan masih berlangsung hingga saat ini tapi dalam bentuk berbeda. Naskah untuk film ini juga berdasarkan dari sebuah manuskrip kuno tentang sekte Bhairawa yang ditemukan di Sumatera Utara. “Saat saya riset dan melakukan wawancara dari berbagai nara sumber sebelum membuat naskah, menurut mereka bagian terenak dari tubuh manusia adalah telapak tangan.” Ungkap sang penulis pada awak media di acara press screening yang diadakan di XXI Plaza Senayan (12/08/25)
“Di film ini, kami menciptakan tampilan hantu yang baru. Hantu pocong ‘malu’ yang jauh dari tampilan pocong yang biasa. Lalu ada potongan-potongan tubuh yang sudah dibunuh, itu dijadikan makanan. Sementara sebagian lainnya seperti perut yang sudah robek, atau tubuh yang kena cakar, itu ditutup dan diikat dengan kain. Saya juga mencoba menggabungkan koreografi gerakan tubuh dengan suara. Jadi, ketika saat melakukan ritual, ada gerakan seperti koreografi tari, tetapi ada suara seperti mantra, yang membuatnya terdengar sakral,” ungkap sang sutradara Azhar Kinoi Lubis.
Sedangkan menurut Dilip Chugani, menjelaskan, “Sebagai produser, kami ingin menjadikan cerita-cerita yang menarik menjadi pengalaman sinematik yang mendalam, yang dapat dipahami secara universal namun juga secara halus menyajikan pesan-pesan penting, menyoroti isu-isu sosial seperti keserakahan dan eksploitasi.”
Berkisah, Najwa (Raihaanun) sebenarnya seorang yang berprestasi, akan tetapi justru hidupnya berbading terbalik dengan prestasinya tersebut. Bersama anak semata wayangnya, Yanti (Nayla Purnama) justru Najwa hidup dengan kondisi ekonomi yang pas-pasan. Najwa yang tinggal di kampung hanya berprofesi sebagai guru honorer. Sampai suatu ketika datanglah Diana (Jenny Zhang) dari Yayasan Payung Emas, sebuah Yayasan yang dulunya ternyata memberikan beasiswa saat Najwa kuliah. Diana mengajak Najwa untuk menjadi guru di sekolah milik Yayasan tersebut dengan berbagai fasilitasn terbaik, termasuk untuk Yanti anaknya. Untuk masa depan Yanti, Najwa-pun langsung menerima tawaran tersebut.
Najwa dan Yanti akhirnya pindak ke kota dengan fasilitas mewah yang belum pernah terbayangkan oleh mereka sebelumnya. Tapi Najwa justru merasakan ada hal-hal aneh selama tinggal di komplek Yayasan tersebut. Termasuk hal-hal menyeramkan di rumah mewah yang ditinggalinya. Tapi Lucius (Arifin Putra) pemilik Yayasan tersebut dan Jodas (Giulio Parengkuan) yang tampak ramah tetap berusaha meyakinkan Najwa. Hingga secara tiba-tiba muncul sosok Ratih (Aimee Saras) yang seakan menuntun Najwa untuk menguak sebuah misteri dari Yayasan tersebut, tentang sebuah sekte sesat penyembah Bhairawa yang selalu mengorbankan tumbal nyawa untuk ritualnya. Dan ternyata nama Najwa menjadi target tumbal selanjutnya. Bagaimanakah Najwa dan Yanti ini bisa selamat dari sekte pinpinan Lucius yang terorganisir dan kejam ini?
Seperti tertulis diatas, film ini muncul dengan kisah seram yang berbeda. Walaupun ide dasar dari film ini sudah sering dibesut di banyak kisah, yaitu tentang sebuah sekte yang mengorbankan nyawa manusia. Tapi di film ini di bungkus dengan kisah menarik, yang melibatkan kanibalisme untuk mencapai kejayaan. Lebih seru lagi, kisah di film ini tak hanya imajinasi saja, tapi sudah melewati tahap riset, termasuk wawancara dengan naras umber terkait hingga didukung dengan adanya sebuah literasi tentang kanibalisme yang sebenarnya terjadi disekitar kita (Indonesia).
Hal ini-lah yang menjadikan topik atau judul untuk film ini, yang dibungkus menarik dengan cerita menyeramkan dengan alur yang enak dinikmati, tapi tetap harus berkonsentrasi untuk memahami benar kisahnya. Apalagi dengan adanya plot twist tentang sosok ramah Jodas atau sosok misterius Ratih. Penulis Pratiwi Juliani mampu menampilkan kekuatan naskah, dengan memunculkan berbagai kisah yang cukup relate dengan kondisi saat ini. Mulai dari kisah drama keluarga yang terhimpit masalah ekonomi, hingga kehidupan glamour sebuah keluarga yang lain. Dibalut dengan ambisi kekuasan / kejayaan yang melampaui batas. Dan juga sebuah pesan moral seputar keserakahan dan kekuasaan.
Film ini menghadirkan jajaran cast yang cukup baik memerankannya. Mulai dari Raihaanun, Arifin Putra, Giulio Parengkuan, Nayla Purnama, hingga Jenny Zhang dan Aimee Saras. Kelebihan lain dari film ini, seperti tertulis diatas sang sutradara tak menawarkan kisah seram yang biasa. Tak ada hantu-hantu konfensional yang hadir (pocong, kuntilanak dll), tapi kengerian dari wujud lain. Misalnya kesadisan dari sekte penyembah Bhairawa yang tak hanya mengorbankan nyawa manusia, tetapi juga sekaligus memakan korbannya tersebut (kanibal). Kekuatan naskah dan latar belakang kisah ini saja sudah mampu membuat bergidik. Ditambah pengambaran secara gamblang proses kanibalisme termasuk adegan berdarah-darah saat proses sadis dalam pengorbanan tumbal.
Adanya sosok-sosok seram, atau yang disebut ‘hantu pocong pemalu’ oleh Azhar Kinoi Lubis malah dipilih sebagai tambahan nuansa. Atau sebagai atmosfir penambah tegang dan mengejutkan saat menyakisan film “Labinak: Mereka Ada di Sini” ini. Yang muncul sebagai jumpscare di banyak adegan, terutama saat men-teror Najwa. Apalagi kemampuan sisi cinemathography yang sangat mendukung adegan-adegan tersebut. Ceritanya aja seram, ditambah beberapa adegan sadis dan jumpscare, tak akan membuat bertahan lama bagi penonton yang benar-benar tidak suka atau tidak siap menyaksikan film sejenis ini. Tapi akan menjadi pengalaman sinematik yang menantang bagi penyuka film Horror / Thriller. Ada hal menarik pada ending di film ini, sebuah kejutan yang akan membuat kamu semakin merasa merinding. Siap menonton film ini sampai habis? (sTr)
“Lainak, Mereka Ada Disini”
Jenis Film : Horror / Thriller
Sutradara : Azhar Kinoi Lubis
Penulis : Pratiwi Juliani
Producer : Prakash Chugani, Deepak Chugani, dan Dilip Chugani
Produksi : Anami Films, Paragon Pictures
Casts : Raihaanun, Arifin Putra, Giulio Parengkuan, Nayla Purnama,
Chantiq Schagerl, Jenny Zhang, Aimee Saras, Ivanka Suwandi
STLS : 17 Tahun Ke-atas
Durasi : 1 jam 40 Menit
Jadwal tayang : 21 Agustus 2025
Post a Comment