Synchronize Fest 2025, Usung Tema “Saling Silang”
Di tahun 2025, merupakan gelaran tahun ke-10 dari Synchronize Fest ini. Dimana akan ada momen kolaborasi dari para musisi yang memberikan nuansa berbeda, dan tentunya memberikan tontotnan yang semakin menarik. Hal ini juga sekaligus untuk mencoba mengingatkan kepada para penikmat musik di tanah air bahwa di masa sebelumnya pernah hadir dan besar beberapa nama dan karya di industri musik tanah air. Sebuah moment yang sekaligus sebagai bentuk dedikasi tinggi buat musisi yang telah pergi.
Tajuk “Saling Silang” lahir dari simbol sederhana angka romawi untuk sepuluh, X, yang kemudian dimaknai sebagai tanda pertemuan lintas zaman, lintas genre, dan lintas energi. Semangat kolaborasi itu diwujudkan dengan menggandeng kolektif seni kontemporer Ruangrupa. Kolaborasi Demajors dan Ruangrupa yang sama-sama menapaki usia 25 tahun pada 2025 juga jadi salah satu hal yang dirayakan pada gelaran kali ini.
Saat menggelat press conference, di sebuah café bilangan Kemang Jakarta Selatan (10/09/25), Director of Festival Synchronize Fest, David Karto mengungkapkan, "Dalam tubuh Synchronize, Saling Silang bukan jargon, melainkan praktik yang hidup. Saling Silang sudah menjadi kultur kami di Demajors selama 25 tahun. Tanpa disadari kami berkembang dengan teman-teman Ruangrupa di gelaran Synchronize Fest selama ini. Kebetulan pada tahun ini Demajors dan Ruang Rupa pada sama-sama merayakan ultah ke-25 tahun. Dan Synchronize Fest juga sudah memasuki 1 dekade penyelengaraanya, Saat kita mulai ngobrol mengenai event ini, akhirnya ketemulah tema Saling Silang."
Sedangkan menurut Director of Communication Synchronize Fest, Aldila Karina, menambahkan, "Para musisi menyadari pentingnya menghadirkan konsep spesial di sebuah festival. Banyak banget spesial program justru berangkat dari inisiasi musisinya, seperti Tribute To Gusti Irwan Wibowo datang dari Morad dan Pamungkas, The Adams yang tampil dengan Hornstar Big Band, kemudian konsep Ambon Jazz Rock gagasan Barry Likumahuwa, dan masih banyak lagi lainnya."
Berbagai panggung istimewa sudah disiapkan pada gelaran tahun ini. Dari Panggung Getarrr, sampai Special Show memiliki khas dan line up yang tentunya sayang untuk dilewatkan. Mulai dari Morad, Pamungkas, The Adams tampil bareng Hornstar Big Band untuk membawakan Tribute to Gusti Irwan Wibowo hingga penampilan Ambon Jazz Rock, gagasan Barry Likumahuwa.
Pada Gigs Stage tahun ini diambil alih oleh Extreme Moshpit yang berusaha bergerilya dengan menyuarakan musik bawah tanah dengan memboyong Final Attack, Iron Voltage, MTAD, Negatifa, Peach, dan Rounder. Termasuk penampilan spesial dari Centil Era: Astrid, Aura Kasih, Citra Scholastika, Shanty, She, Sinta dan Jojo, T2, Duo Maia, Naykilla (Music by Oomleo Berkaraoke); Jatiwangi Art Factory; Haddad Alwi & Opick; Jakarta Movin & RAPOT Present Putar Kembali Ost. Film Indonesia; Nasida Ria & Mother Bank.
Kemudian ada Riffmeister: The Legacy of Ricky Siahaan (Amerta, Burgerkill, Komunal, Stepforward, Host: Arian13, Sammy Bramantyo, Edy Khemod, Soleh Solihun, Jill Van Diest, Fadli Aat), (sTr)
Post a Comment