“Tukar Takdir” Sebuah Drama Investigasi Kecelakaan Pesawat!
Jakarta, DJC – Beberapa tahun terakhir, rumah produksi Starvision terhitung sangat aktif merilis film baru. Sebagian besar pula film-film yang dirilis kisahnya diambil dari sebuah novel laris. Seperti film bertajuk “Tukar Takdir” ini, yang merupakan hasil adaptasi dari novel laris berjudul sama karya Valiant Budi, film ini ditulis dan disutradarai oleh Mouly Surya, dengan produser Chand Parwez Servia dan Rama Adi. Film ini menjadi kolaborasi Starvision dan Cinesurya yang bekerja sama dengan Legacy Pictures. Apalagi dengan menggaet banyak bintang yang terlibat di film ini, seperti Nicholas Saputra, Marsha Timothy, Adhisty Zara. Meriam Bellina, Marcella Zalianty, Teddy Syach, Roy Sungkono, Ariyo Wahab, Revaldo, Hannah Al Rashid, Ayez Kassar, Devi Permatasari, Tora Sudiro, Ringgo Agus Rahman, Bagus dan Ade Saputra
Saat menggelar press screening, di XXI Epicentrum, Kuningan Jakarta, produser Chand Parwez Servia mengungkapkan, “Ini adalah genre yang belum pernah dieksplorasi oleh sineas kita, dan akan menjadi sajian yang fresh dan baru bagi perfilman Indonesia. Film ini bukan saja berbicara tentang petaka sebuah moda transportasi aman yang menjadi salah satu favorit masyarakat saat ini, namun juga bagaimana para karakter di dalamnya berdamai dengan takdir,”
Sedangkan menurut penulis dan sutradara Mouly Surya mengungkapkan, sebelum menggarap “Tukar Takdir” dirinya memang punya minat pada karya-karya yang membahas tentang air crash investigation. Di film ini, Mouly pun menggunakan pendekatan yang memadukan investigasi penyebab petaka pesawat dengan drama emosional yang mengupas perjalanan luka para karakternya.
“Melalui film Tukar Takdir, saya mengeksplorasi bentuk yang belum pernah saya
jelajahi sebelumnya tentang bagaimana sebuah petaka pesawat ditampilkan di depan layar. Film ini membutuhkan kematangan teknis untuk memberikan hasil yang maksimal. Di luar proses investigasi dan petaka pesawatnya, Tukar Takdir juga berbicara tentang berdamai dengan luka, duka, kehilangan, dan takdir,” imbuhnya.
Berkisah, penerbangan Jakarta Airways 79 dari Palu ke Jakarta hilang kontak, yang tentunya membuat dunia penerbangan geger. Ke-esokan harinya baru diketahui, jika pesawat tersebut jatuh di pegunungan di wilayah Kalimantan. Tim penyelamat-pun diterjukan, tapi banyak mengalami kendala cuaca dan lokasi yang sulit terjangkau. Setelah tim penyelamat mencapai bangkai pesawat, diketahui kecelakaan ini memakan korban meninggal 132 orang, akan tetapi ada 1 orang yang berhasil selamat, Rawa (Nicholas Saputra),
Setelah beberapa hari koma, Rawa justru banyak di datangi orang, terutama dari pihak maskapai dan awak pers, hinga Dita (Marsha Timothy), istri salah satu korban yang tidak selamat. Dita mengaku jika suaminya sempat mengirim pesan sebelum berangkat, bahwa kursinya tertukar tidak sengaja dengan tempat duduk Rawa. Dita ingin banyak tahu tentang kejadian tersebut, karena ingin menuntut atas kelalaian maskapai Jakarta Airways 79. Dita meminta bantuan Rawa untuk bisa menggali lebih dalam peristiwa yang terjadi. Di sisi lain, kejadian ini mendekatkan Rawa dengan Zahra (Adhisty Zara) putri tunggal dari pilot Jakarta Airways 79 yang juga menjadi korban. Zahra merasa ikut bersalah dengan kejadian tersebut. Konflik batin dari ketiga-nya akhirnya menjadi perlawanan hukum dengan Adam (Revaldo), pemilik maskapai Jakarta Airways 79.
Kisah di film ini memiliki latar belakang kekuatan cerita yang baik, walupun akhirnya naskah untuk film ini disesuaikan dengan kebutuhan dalam film. Mouly Surya yang mengaku sangat mengikuti dan menyukai kisah air crash investigation justru menterjemahkannya dengan baik di film ini. Kisah-nya lebih dramatical dengan sedikit lutupan asamara, yang membuat cerita di film ini tambah menarik. Walaupun tidak menampilkan detail saat kejadian jatuhnya pesawat, tapi sang sutradara berusaha membangun ketegangan justru dari ekspresi penumpang pesawat, dan juga dialog-dialog di ruang tunggu. Kisah dramanya lebih kuat, tapi ini yang bisa jadi menjadi salah satu daya tarik di film ini, seingga sosok Zahra (Adhisty Zara) harus muncul di dalamnya.
Tentu saja daya Tarik utama juga ada pada jajaran cast yang disertakan di film ini. Sosok Nicholas Saputra yang terkenal cool memang pas untuk memerankan sosok Rawa. Marsha Timothy seorang istri yang ambisius sekaligus memangku duka yang dalam, dan Adhisty Zara yang merepresentasikan sosok anak muda kekinian. Belum lagi sosok seorang ibu yang mampu dihadirkan dengan apik oleh Meriam Bellina. Sebuah film yang hadir dengan genre yang bisa jadi belum pernah dibesut di pentas film tanah air. Memadukan kisah drama yang menyentuh dengan nunasa thriller yang menegangkan. (sTr)
“Tukar Takhir”
Jenis Film : Drama. Thriller
Sutradara : Mouly Surya
Penulis : Valiant Budi, Mouly Surya
Producer : Chand Parwez Servia, Riza, Rama Adi, Mithu Nisar
Produser Eks : Reza Servia. Amrit Dido Servia. Raza Servia. Fauzan Zidni, Lisbeth Simarmata
Produksi : Starvision, Cinesurya, Legacy Pictures
Casts : Nicholas Saputra, Marsha Timothy, Adhisty Zara. Meriam Bellina, Marcella Zalianty, Teddy Syach, Roy Sungkono, Ariyo Wahab, Revaldo, Hannah Al Rashid, Ayez Kassar, Devi Permatasari, Tora Sudiro, Ringgo Agus Rahman, Bagus, Ade Saputra
STLS : 13 Tahun Ke-atas
Durasi : 1 jam 47 Menit
Jadwal tayang : 2 Oktober 2025
Post a Comment