Sindir Pelaku PHP, Wijaya 80 Lepas “Sudah Tau”
![]() |
Wijaya 80 (istimewa) |
Jakarta, DJC – Trio berawak Ardhito Pramono, Hezky Joe dan Erikson Jayanto ini baru saja melepas single terbarunya bertajuk ‘Sudah Tau’ yang merupakan sindiran bagi mereka-mereka yang selalu Pemberi Harapan Palsu (PHP). Di lagu kali ini, Wijaya 80 menampilkan karakter musik yang lebih ringan dan enerjik sekaligus jadi komposisi dengan nuansa paling menyenangkan dalam katalog mereka sejauh ini. Single terbarunya tersebut menandai bentuk eksistensi mereka dalam berkarya, menyusul perilisan EP mereka “Pertemuan” yang telah dirilis beberapa waktu lalu.
Tema dari lagu ‘Sudah Tau’ mengangkat kisah tentang seseorang yang jatuh hati pada sosok yang dikenal kerap memberikan harapan-harapan palsu. Walau telah menyadari bahwa perasaan tersebut mungkin tidak terbalas, dia tetap memilih untuk mengejar, terjebak dalam dilema antara harapan dan kenyataan.
Proses kreatif dibalik lagu ini terbilang unik. Saat awal pembuatan, lagu ini sebenarnya belum memiliki bagian verse yang utuh. Kemudian Erikson diminta untuk memainkan melodi piano di atas beat yang sudah disiapkan. Dari situlah, Ardhito dan Hezky secara spontan menambahkan lirik dan melodi vokal, menghasilkan karya yang mengalir secara alami namun tetap solid secara struktur. Dalam proses produksinya, mereka juga dibantu oleh Aldi Nada Permana dalam proses Mixing dan Mastering, visual artwork oleh Said Alattas dan fotografi dikerjakan oleh Dudhy Dwi Listario.
Single ini juga menjadi langkah eksploratif yang tetap setia pada identitas musik WIJAYA 80, yaitu menghidupkan kembali estetika musik era 1980-an dengan pendekatan modern. Berbeda dari lagu-lagu sebelumnya yang cenderung bernuansa puitis dan tenang, tapi di ‘Sudah Tau’ justru menghadirkan tempo yang lebih tinggi dan irama yang mendorong pendengarnya untuk berdansa, tanpa kehilangan kedalaman emosional pada liriknya.
Memilih nuansa retro untuk karya mereka tentunya bukan tanpa alasan. Karena trio ini merasakan bahwa karya dari era 80-an tersebut memiliki karakter kuat yang mampu menembus waktu dan generasi. “Karya bagus tidak akan bisa bohong. Musik dari era 80-an adalah representasi dari kata timeless dan akan selalu menemukan jalannya untuk kembali dinikmati lintas zaman,” Tutup Wijaya 80. (sTr)
Post a Comment