Memulai Langkah Karier, Papper Heart Langsung Rilis Dobel Single

Papper Heart (istimewa)
 

Jakarta, DJC – Munculnya banyak lagu-lagu baru, menandakan maraknya industri musik di tanah air. Tentu saja ini membuka kesempatan bagi pendatang baru untuk memulai langkah karier-nya. Hal inilah yang dilakukan oleh band pendatang baru asal Tanggerang Selatan, Papper Heart. Band berawak Mikael Andamadan Riswoyo (Gitar) Salvy (Vokal) Chiko (Bass) dan Hanin (Drum) langsung beraksi, dengan merilis 2 single sekaligus yaitu “All Done” Ciptaan Mikael dan In Pain Karya dari Chiko. Band yang resmi berdiri pada Januari 2022 ini, mengusung genre Power Pop Alternative untuk pilihan bermusiknya.

            Menurut Mikael lagu All Done ini secara lirik bercerita tentang cinta yang terpisah karena beda cara pandang. Lebih lanjut, gitaris band ini menambahkan, All Done menceritakan seseorang laki laki berada di hubungan yang toxic dan akhirnya telah berpisah dengan pasangannya dan merasa jauh lebih bahagia dibandingkan sang perempuan yang masih merengek-rengek untuk menjalin kasih kembali, karena laki laki tersebut merasa bebas dan hubungan sudah sangat pantas berakhir. Walaupun liriknya ada sedikit kesan sedih, tapi disini musiknya saya buat feel nya jadi lebih fun

            Lagu ini hadir dengan aransemen yang enerjik. Menampilkan musik yang ceria dan dengan nuansa elektronik serta distorsi gitar yang kuat. Apalagi ditambah karakter beat drum yang cepat, untuk menggambarkan kebebasan dari hubungan yang toxic. Tidak beda jauh dengan lagu di atas, di single In Pain juga di kemas dalam balutan musik rock dengan sedikit sentuhan elektronik dan bagian bridge yang lembut, untuk menciptakan kontras yang menarik serta menggambarkan alur perjuangan dalam mencari kebebasan.

            Mengenai pilihan lirik berbahasa Inggris, mereka yakin kalo masyarakat Indonesia sudah terbiasa dengan lagu ber-lirik bahasa Inggris. “Ini bukan untuk gaya-gayaan ya, tetapi untuk sebuah cita cita bessar. Kita semua yakin bahwa asyarakat Indonesia saat ini sudah sangat cerdas, jadi saya yakin mereka akan paham dengan lirik bahasa Inggris,” kata sang vokalis, Silvy menambahkan.

Sedangkan menurut Chiko pencipta lagu ini mengungkapkan bahwa “In Pain berkisah tentang seseorang yang terjebak di dalam siklus kehidupan yang suram dan tanpa henti. “Awalnya ia hanya bermimpi untuk dapat bebas dari belenggu kesengsaraan tersebut, namun dengan tekad dan niat untuk hidup yang lebih baik, ia pun berusaha mengambil resiko dan keluar dari siklus tersebut. Lagu ini terinspirasi dari teman saya yang tereksploitasi oleh kantor tempat dia bekerja.” Ungkap Chiko menambahkan.

            Untuk proses penggarapan lagu-lagu diatas, mulai recording hingga mixing dan mastering secara keseluruhan memakan waktu kurang lebih 3 selama bulan. Mixing dan mastering serta beberapa proses recording dikerjakan oleh Bayu Randu. Untuk distribusi digital, Paper Heart, mempercayakan kepada MusicBlast. Irish Blackmore dipercaya untuk menjadi produser kedua lagu tersebut. Kedua lagu ini, sudah bisa dinikmati disemua digital music platform. (sTr)

Diberdayakan oleh Blogger.