Kisah Sedih Danilla di Single “Sarwa”

Danilla Riyadi (istimewa) 

 Jakarta, DJC – Diketahui, musisi Danilla Riyadi sempat memberikan kejutan saat merilis “Pop Seblay” (2022). Dimana album ini mampu memberikan lonjakan luar biasa di perjalan karir bermusiknya. Album ini menawarkan berbagai karakter musik enerjik yang beragam. Rupanya musisi asal Jakarta ini terus menggali lagi ide-ide bermusiknya dengan memotret berbagai kejadian yang ada disekitarnya, sebagai inspirasi sebuah lagu. Termasuk nuansa sedih dan sendu yang diarasakan beberapa waktu lalu, yang menginspirasinya untuk mencipta single terbarunya “Sarwa”. Walaupun diakuinya, masa sedih sudah terlewati, dan menulis lagu ini dalam keadaan baik-baik saja, kenangan akan kesedihan tetap membayanginya yang di ungkapkan pada lagu terbarunya ini.

            Kisah sedih yang dialaminya tersebut, saat Danilla sempat tersambar berita fitnah yang dicemoohkan oleh lingkaran pertemanan internalnya beberapa tahun lalu. Kenangan itu muncul kembali, saat selama sebulan berada di kota Yogyakarta, untuk keperluan syuting film layar lebar Losmen Bu Broto (2021), di mana ia turut membawa sebuah gitar nilon bersamanya. Di kota yang menimbulkan rasa sentimentil dirinya ini, dan di tengah kesendirian yang melanda ia menemukan dirinya belum sepenuhnya bisa sembuh dari luka kebohongan tersebut. Tanpa terasa, petikan jemarinya menuntun bait demi bait lantunan kepedihan, gundah gulana selamanya; mood alami seorang Danilla setiap kali ia terjebak dalam kesendirian.

“Pas menulisnya gue membayangkan hal-hal sedih yang pernah menimpa gue. Sarwa sebuah pernyataan tentang perasaan legowo. Seperti tampilan visualnya: foto gue tanpa polesan kosmetik, yang bisa diartikan dengan ikhlas, lagu ini datang telanjang tanpa ekspektasi apa-apa. Kalau hati sudah sakit mending kita serahkan saja, entah sisi baik maupun buruk, taruh semuanya di atas meja. Jangan terlalu lama disimpan karena begitu kita mampu melepaskannya, nanti pasti ada hal baru yang lebih menarik hadir menyambut,” ungkap Danilla.

Pembuatan single ini memang melibatkan beberapa nama. Penata musik diserahkan kepada Aldi Nada Permana, sosok di balik album-album gemilang dari Afgan, Ardhito Pramono, dan Gamaliel. Sementara bangku produser masih diduduki Lafa Pratomo, kolaborator sejati Danilla semenjak pertama kali mulai berkarir. “Keanggunan Danilla terletak di kegelapan dirinya. Itu sudah menjadi keunggulannya, “Sarwa” memperlihatkan wajah aslinya sebagai seorang penyanyi,” cetus Lafa Pratomo menangapi lagu baru ini.

Karakter lagu ini bisa jadi memang berbeda dengan lagu-lagu di album “Pop Seblay”, akan tetapi pernah dilakukannya di era awal karirnya. Lagu ini hadir dengan gubahan orkestra murni tanpa piano yang meresonansi karakter jazz bariton khas Danilla. Sebuah eksperimen baru yang belum pernah dilakukan terdahulu. Lagu “Sarwa” ini menjadi sebuah moment langkah perjalanan terbaru bermusiknya. Dengan menghadirkan aura sinematis dan melodi yang bernuansa noir, puitis seperti sedia kala dirinya. Bahkan beberapa lagu lagi telah disiapkannya, yang memiliki aransemen tidak jauh berbeda dengan lagu “Sarwa” ini. (sTr)

Diberdayakan oleh Blogger.