“Malam Para Jahanam” Dihantui Arwah Sejarah Yang Bergentayangan


Jakarta, DJC – Sekali lagi Starvision dengan produser Chand Parwez Servia mempersembahkan film bergenre horor berjudul “Malam Para Jahanam”. Kali ini ditangani oleh sutradara Indra Gunawan, yang merupakan film horror yang disutradarainya untuk pertama kali. Tidak hanya menyutradarai, akan tetapi Indra Gunawan sekaligus juga menulis ide cerita dan skenario bersama Sugeng Wahyudi. Keduanya mencoba mencari ide cerita mencekam yang berbeda. Cukup menarik saat mereka mengambil sepenggal kisah sejarah kelam, pemberontakan PKI di tahun 60-an, sebagai latar belakang cerita.

            Film yang akan mulai tayang pada 7 Desember 2023 ini, tidak banyak melibatkan pemeran papan atas di industri film nasional, akan tetapi beberapa nama memang sudah menjadi langganan Starvision. Diantaranya Harris Vriza, Aghniny Haque, Djenar Maesa Ayu, Daffa Wardhana, Teddy Syach, Zoul Pandjoul, Amel Carla, Derry Oktami, Mang Saswi, Odilia Yohana, M.N. Qomarudin, Ibnu Widodo, Tri Sudarsono, M. Aryasatya Ganendra, Petra, Vivi Inti, Zahra Raisa Shanum, Yudhi Kurniawan, Noel Kefas, dan Ichsan Zulkarnain

Produser Chand Parwez Servia mengatakan, melalui film “Malam Para Jahanam” Starvision ingin memberikan sajian horor dengan kemasan berbeda melalui sentuhan yang memiliki inspirasi dari peristiwa kelam bersejarah bangsa Indonesia. “Melalui karakter Rendi, Martin, Siska, Marni dan Dira, penonton akan diajak untuk mengetahui bagaimana sebuah peristiwa kelam nan berdarah ada di sebuah desa yang terus menghantui. Amarah dan dendam yang berulang menghancurkan di malam-malam penuh kekejian. Dengan kemasan horor sejarah, semoga ini juga menjadi sajian menarik penonton Indonesia,” Ungkap sang produser pada awak media, saat menggelar press screening di Epicentrum XXI, Kuningan Jakarta (30/12/23).

Sutradara Indra Gunawan menambahkan, dalam penggarapan film “Malam Para Jahanam” dirinya bersama para kru mengerahkan segala kerja keras untuk menciptakan situasi yang penuh kengerian yang diakibatkan dari dendam dan rasa amarah. Lebih lanjut, sang sutradara menambahkan, “Di film ini, kami banyak menghadirkan adegan-adegan berbahaya seperti bertarung dengan senjata, adegan dengan kobaran api. Tanpa kerja sama yang baik oleh seluruh kru, tentu itu tidak akan terjadi. Proses kreatif yang sangat menyenangkan,”

Film ini berkisah, Rendi (Harris Vriza) mengantar jenazah kakeknya ke sebuah desa, sekaligus ingin menggunkap kisah kelam sang kakek dengan ditemani Martin (Zoul Pandjoul) dan Siska (Amel Carla). Akan tetapi mereka datang di waktu yang tidak tepat, hingga terjebak teror dendam Malam Para Jahanam. Dimana hantu-hantu gentayangan muncul setiap tahun di “Malam Jahanam” untuk saling membunuh, termasuk mengambil nyawa warga di sekitar desa tersebut, selama tiga malam jahanam yang mencekam.

Tapi terjebak ditengah malam jahanam, beruntung mereka ditolong warga sekitar, Marni (Djenar Maesa Ayu) dan Dira (Aghniny Haque), dimana Marni dan Dira justru membuka kisah kelam di desa tersebut, dengan latar belakang konflik berdarah antara kelompok Pemuda Rakyat berhaluan komunis dengan kelompok santri pimpinan Kyai Malik (Teddy Syach) di tahun 1965. Ternyata konflik ini menjadi kutukan yang berkelanjutan. Tapi, apakah peranan Marni dan Dira dalam konflik dan kutukan yang terjadi secara kontinyu di desa tersebut?

Sebagai film horor, “Malam Para Jahanam” berhasil menghadirkan berbagai adegan menegangkan hingga kengerian. Apalagi banyak adegan sadis yang menawarkan perkelahian brutal dan cecerah darah (seperti film horor besutan Starvision lainnya). Tampil dengan cinematography yang cukup mendukung. Ide cerita yang disajikan cukup menarik, dengan mengambil latar belakang sejarah. Akan tetapi sayang selali kekuatan ceritanya justru tidak digali terlalu dalam. Bahkan sedikit mengambang di ending. Padahal kedalam ide cerita yang ditail, akan sangat mendukung unsur kengerian yang disajikan, dan tidak hanya menawarkan adegan sadis atau kekerasan.

Beberapa pemeran memang mendukung untuk membuat film ini menjadi semakin “Mengena”, tapi sekali lagi sayangnya pemeran yang lebih senior justru tidak tampil maksimal. Djenar Maesa Ayu misalnya, kerap kali melakukan dialog dengan intonasi yang tidak jelas. Justru pemeran seperti Zoul Pandjoul malah bisa berakting dengan pas. Kalaupun nama-nama baru dijadikan tokoh di film ini tidak dapat menghasilkan akting terbaik, bukan berarti tidak ada harapan, mungkin perlu jam terbang. Jadi tidak terkesan hanya mengandalkan wajah saja. Film ini sebenarnya punya tempat layak, khususnya  bagi pecinta film horor di tanah air. Tentunya dengan beberapa catatan tersebut diatas. Siapkah kamu diteror arwah-arwah gentayangan? (sTr)

 

“Malam Para Jahanam”

-          Genre              : Horror

-          Sutradara         : Indra Gunawan

-          Penulis             : Indra Gunawan, Sugeng Wahyudi

-          Produser          : Chand Parwez Servia, Fiaz Servia

-          Pemeran          : Harris Vriza, Aghniny Haque, Djenar Maesa Ayu, Daffa Wardhana, Teddy Syach, Zoul Pandjoul, Amel Carla, Derry Oktami, Mang Saswi, Odilia Yohana, M.N. Qomarudin, Ibnu Widodo, Tri Sudarsono, M. Aryasatya Ganendra, Petra, Vivi Inti, Zahra Raisa Shanum, Yudhi Kurniawan, Noel Kefas.Ichsan Zulkarnain

-          PH                   : Starvision Plus

-          STLS               : 17 tahun keatas

-          Jadwal Tayang : 7 Desember 2023

Diberdayakan oleh Blogger.