THE HU Perkenalkan EP Terbaru “Echoes of Thunder”
Jakarta, DJC – The Hu merupakan band metal fenomenal asal Mongolia. Band berawak Galbadrakh "Gala" Tsendbaatar (morin khuur, throat singing), Nyamjantsan "Jaya" Galsanjamts (tumur hhuur, tsuur, throat singing), Enkhsaikhan "Enkush" Batjargal (morin khuur, throat singing) dan Temuulen "Temka" Naranbaatar (tovshuur, backing vocals) ini baru saja memperkenalkan EP terbarunya secara digital bertajuk “Echoes of Thunder” dibawah bendera label Better Noise Music.
Album ini berisi beberapa track yang menarik apalagi melibatkan beberapa nama besar di pentas musik dunia, misalnya ‘This Is Mongol (Warrior Souls)’ yang di-remix oleh Teerawk (alias Trevor McNevan dari Thousand Foot Krutch) dan menampilkan William DuVall dari Alice In Chains, ‘Bii Biyelgee’ versi kolaborasi dengan Tyler Glenn dari Neon Trees, dan ‘Triangle’ dengan sentuhan khas dari ROME. EP ini juga menyertakan versi asli dari ketiga lagu tersebut.
Melalui siaran persnya, Galaa, frontman THE HU, mengatakan “Saya senang sekali saat label kami Better Noise Music menyarankan pembuatan EP ini. Karena seperti yang sering saya bilang, dari classic rock sampai heavy metal, genre Hunnu Rock yang kami usung tidak memiliki batasn. Di EP ini, kami bisa berkolaborasi lebih luas dan memberikan warna baru ke musik kami.”
The Hu, menjadi fenomena tersendiri di panggung metal dunia. Band ini tak hanya menyajikan musik metal yang enerjik, tapi mereka menampilkan identitas budaya lokal Mongolia yang kuat. Tak hanya didukung dengan memainkan alat musik tradisional, tapi juga throat singing (vocal tenggorokan) yang memang merupakan cara bernyanyi dari budaya Mongolia. Ciri khas ini yang mendongkrak popularitas band bergenre Folk metal ini.
Terbukti, band ini sudah mencapai lebih dari 900 juta streams, 300 juta penonton video, dan pengakuan dunia dari UNESCO yang menobatkan mereka sebagai Artist of Peace, The Hu bukan hanya band, mereka adalah gerakan budaya global. Musik mereka, yang menggabungkan alat musik tradisional Mongolia dan throat-singing dengan kekuatan rock dan metal modern, telah membawa wajah Mongolia ke panggung internasional.
The Hu kini juga tengah menjalani tur dunia “Incarnation” yang dimulai sejak awal Juni di Maastricht, Belanda, dan akan berlangsung bersamaan dengan tur terakhir band folk asal Skandinavia, Heilung. THE HU juga dijadwalkan tampil di festival-festival metal terbesar di Eropa seperti Hellfest dan Graspop Metal Meeting. (sTr)
Post a Comment