“THE HOUSEMAID” Sosok Kelam Di Balik Keluarga Sempurna
Jakarta, DJC – Mengadaptasi dari sebuah novel untuk produksi film bukanlah hal yang baru. Beberapa diantaranya justru menghasilkan sebuah kisah yang lebih darmatis dan menarik. Seperti di film “The Housemaid” besutan sutradara Paul Feig yang skenarionya ditulis oleh Rebecca Sonnenshine, dimana kisah ini berdasarkan sebuah novel dengan judul yang sama (terbit tahun 2022) karya Freida McFadden. Judul film / kisah ini memang sedikit menjebak, karena bukan kisah konflik drama ART dengan majikannya, tapi justru film ini bergenre thriller psikologis erotis yang menegangkan. Film ini tanpa melibatkan banyak pemain tapi nuansa mencekam mampu dihadirkan dengan alur cerita yang cenderung rumit. Film ini dibintangi oleh Sydney Sweeney, Amanda Seyfried, Brandon Sklenar, Michele Morrone, dan Elizabeth Perkins.
Berkisah, Millie Calloway (Sydney Sweeney) memiliki masa lalu yang kelam yang membuatnya dipenjara. Millie akhirnya mendapat pembebasan bersyarat, dengan catatan dia tak lagi melakukan kegiatan kriminal dan harus memiliki pekerjaan tetap. Akhirnya Millie melamar sebagai ART di kediaman keluarga terpandang Winchester, dengan memalsukan dokumen pribadinya. Karena memang butuh ART, Nina Winchester (Amanda Seyfried) sangat bersemangat menerima Millie untuk bekerja sebagai ART di rumahnya. Millie langsung diterima, bahkan juga mendapat fasilitas di rumah keluarga Winchester plus ponsel terbaru termasuk kartu kredit. Hal yang tentunya tak diduga oleh Millie yang awalnya merasa hopless tak akan diterima kerja, karena memalsukan identitas.
Tapi setelah tinggal dengan keluarga Winchester ternyata sifat Nina tak semanis saat awal bertemu. Emosinya sering berubah drastis, kadang biasa saja dan kadang emosi bergejolak berlebihan. Untung Andrew Winchester (Brandon Sklenar) suami Nina selalu berusaha menenangkan situasi. Tanpa sengaja Millie mendengar desas-desus bahwa Nina ternyata pernah mengalami ganguan mental, hingga ingin menengelamkan anaknya Cece (Indiana Elle) di bak mandi. Koflik psiskologis dihadapan mata, membuat Millie merasa tertekan, apalagi Nina lenih sering mengancamnya. Tapi justru membuat Andrew yang dikenal sebagai lelaki mapan, baik dan tanpan ini lebih dekat dengan Millie, hingga mereka melakukan affair. Membuat Nina dengan emosi yang tak stabil terusir dari rumah keluarga Winchester. Millie-pun akhirnya merasa lega dan bahagia karena medapat pasangan impian termasuk fasilitas mewah. Tapi ternyata rumah mewah yang tampak sempurna ini, menutupi sebuah kisah kelam yang akan mengancam keselamatan Millie.
Seperti tertulis diatas, judul film ini memang sedikit menipu, termasuk alur ceritanya. Ini menujukkan kekuatan naskah dengan berbagai konflik pribadi yang dibangun sangat menarik. Dari novel karya Freida McFadden ditulis ulang dalam bentuk skenariao oleh Rebecca Sonnenshine dan diterjemahkan dalam visual yang apik oleh sutradara Paul Feig. Kisah ini sepertinya sengaja tidak membuat mudah para pemirsa untuk memahami alur ceritanya. Terasa berubah setiap waktu dengan berbagai plot twist yang membingunkan. Menariknya, alur ceritanya mulai terbaca mendekati akhir film, walau ending sebenarnya baru bisa benar-benar ketebak justru di detik-detik akhir film.
Tanpa adanya jumpscare film ini berhasil memainkan sisi psikologis dan karakter kuat dari masing-masing tokoh. Bahkan karakter yang dibangun oleh persona Sydney Sweeney, Amanda Seyfried dan Brandon Sklenar memang dibuat sangat menipu. Masing-masing memiliki latar belakang yang kuat untuk membangun sebuah cerita yang mencekam. Ketika baik bisa menjadi buruk atau bahkan sebaliknya, ditampilkan secara ditail tiap adegan. Tak banyak moment berdarah yang dihadirkan, tapi permainan psikologi yang mampu membangun nuansa mengerikan. Dan saat ada adegan berdarah, ditampilkan dengan cukup sadis tanpa basa-basi.
Survival mantan napi yang harus menghadapi orang psikopat di sekitarnya, terbangun dengan baik. Walau penonton harus berpikir ekstra dan menebak-nebak siapa sosok psikopat sebenarnya. Berbagai adegan sadis juga dibarengi dengan beberapa adegan erotis yang berani. Film ini berhasil menjungkirbalikan logika, dan memainkan sisi psikologis yang kuat (senstitif) dari masing-masing tokoh. Film ini seperti mengambarkan bahwa faktanya tanpa ada ‘hari damai’ yang bisa dilewati dengan mudah. Karena sebuah perbuatan pasti ada konsekwesnisnya. Sebuah tontoan yang pas buat melewati akhir tahun. Tentunya bagi penyuka film dengan genre seperti ini. (sTr)
“THE HOUSEMAID”
Jenis Film : DRAMA, Thriller Psikologis Erotis
Sutradara : Paul FEIG
Penulis : Rebecca Sonnenshine, Freida McFadden
Producer : Carly Kleinbart, Paul Feig, Todd Lieberman
Casts : Sydney Sweeney, Amanda Seyfried, Brandon Sklenar, Michele Morrone, Ellen Tamaki, Megan Ferguson, Brian D. Cohen, Indiana Elle, Amanda Joy Erickson
Produksi : Hidden Pictures, Pretty Dangerous Pictures
Distribusi : Lionsgate
STLS : 17 tahun
Durasi : 131 menit
Jadwal Tayang: 31 Desember 2025



Post a Comment