“Jingga” Bentuk Kompromi Gugun Blues Shelter
Gugun Blues Shelter 'Jingga' |
Jakarta, DJC – Industri musik selalu
berubah, mengikuti trend dan tehnologi. Hal ini juga disadari oleh banyak
pelaku industri musik di tanah air. Termasuk oleh band Gugun Blues Shelter
(GBS), yang mau tidak mau ikut membaca trend dalam industri musik. Band
yang berawak Gugun (vokal, gitar), Fajar (bass) dan Bowie (drum) diketahui
termasuk group musik yang cukup produktif. Sejak didirikan pada tahun 2004
lalu, GBS sudah merilis 10 album. Band ini semakin naik daun saat memenangkan “Hard
Rock Cafe’s Global Battle of The Bands” (2011), yang membawa mereka bisa
tampil bareng dengan Bon Jovi, Rod Stewart dan The Killers, di Hyde Park,
London pada tahun yang sama.
Membaca trend di industri musik, diakui sebagai
bentuk kompromi band ini. Hal ini di buktikan saat GBS merilis single terbaru
mereka ‘Jingga’ setelah selama masa pandemi, mereka tidak banyak
melakukan aktifitas bermusik. Single ini dirilis secara digital, dibawah
bendera Demajors. Selama ini GBS selalu merilis full album, dan
disertai dengan perilisan dalam bentuk fisik (CD). Tapi baru di ‘Jingga’
GBS merilis dalam bentuk single dengan format digital. Walaupun band ini
mengaku sudah memiliki materi yang cukup untuk membuat full album.
“Perilisan ini mengikuti saran dari pihak label. Kami juga
melihat trend industri musik, yang sekarang kebanyakan merilis single dengan
format digital. Apalagi saat ini orang mendengarkan musik dari
perangkat gadget, yang lebih praktis dan mobile. Hal ini juga
menjadi pertimbangan kami.” Ungkap Gugun, saat menggelar jumpa pers perilisan single
ini (26/05/22), di Twalen Warong, di kawasan M-Bloc, Jakarta Selatan.
Tidak hanya format perilisan saja bentuk kompromi GBS,
tapi juga pada karakter lagu. ‘Jingga’ menawarkan konsep musik ‘senja’
yang memang menjadi trend beberapa tahun terakhir. Lagu ini tampil tidak
terlalu menghentak dan terkesan lebih esay listening. Walaupun diakui,
di single ini tidak menghilangkan karakter asli bermusik band ini. Lagu
ini lebih kuat nuansa soul dan funk. ‘Jingga’ sendiri
merupakan lagu yang paling baru diciptakan, di antara banyak lagu yang sudah
siap untuk mereka rilis.
Gugun sebagai songwriter mengakui memang mengikuti
trend bermusik yang sedang ramai saat ini. “Musik ‘senja’ yang
terkesan lebih kalem dan bernuansa kami aplikasikan di lagu baru ini. Lagu yang
paling terakhir kami ciptakan. Tapi nuansa blues tetap ada di lagu ini.
Kami berusaha untuk tampil fresh dan mencoba berdamai dengan industri.” Jelasnya
lebih lanjut.
Sedangkan menurut Bowie, hal ini juga untuk melebarkan
pasar dari musik mereka. Walaupun di lagu-lagu lainnya, mereka akan tetap hadir
dengan konsep GBS. Lebih lanjut, pemain drum ini mengungkapkan, “Selama ini
kebanyakan cowok yang menonton konser kami. Harapan kami, dengan dirilisnya ‘Jingga’
pasar kami lebih luas lagi. Kami harap juga ada dari kalangan cewek atau remaja
yang memang dekat dengan karakter lagu seperti ini.”
‘Jingga’ akan dijadikan rilisan pertama setelah
hampir 3 tahun mereka rehat karena pandemi dan kesibukan masing-masing personil.
Rencananya, mereka akan merilis beberapa single lagi kedepan, yang
nantinya akan tergabung dalam album terbaru mereka. (sTr)
Post a Comment