“Dua Hati Biru” Potret Problema Keluarga Muda


Jakarta, DJC – Membicarakan atau membahas berbagai problema kehidupan keluarga muda di Indonesia, sepertinya tidak ada habisnya. Bahkan akan tetap menarik saat diangkat dalam sebuah karya. termasuk karya film tentunya. Film “Dua Hati Biru” pesembahan dari Starvision dan Wahana Kreator memang mengankat kisah di atas. Film ini besutan dua sutradara Gina S. Noer & Dinna Jasanti dengan naskah yang ditulis oleh Gina S. Noer. Membedah drama keluarga muda dengan berbagai problem yang dihadapi di tengah masyarakat kota urban seperti Jakarta. Di balut dengan berbagai kejadian yang memang relate dengan kondisi saat ini, hingga kuatnya budaya Betawi sebagai latar belakang. Apalagi dengan pemeran pilihan yang membuat kisah drama di film ini tidak hanya relate, tapi tetap menarik.

            Menurut Chand Parwez Servia, produser film ini pada awak media saat menggelar press screening, di Epicentrum XXI Kuningan, Jakarta (04/04/20240 mengungkapkan, rasa antusias dengan film tersebut. “Kami tidak menyangka animo yang begitu besar dari masyarakat terhadap kelanjutan kisah Dua Garis Biru. Di film Dua Hati Biru ini, hadir sebagai hadiah untuk keluarga Indonesia, dan kami berharap film ini dapat menjadi wadah refleksi dan diskusi hangat, terutama saat momen libur Lebaran saat berkumpul dengan keluarga. Kami juga berharap bahwa film ini dapat menjadi ruang bagi banyak cerita yang membawa harapan baik tentang keluarga, serta membuka jalan komunikasi lebih akrab” ujar Chand Parwez Servia lebih lanjut.

            Film ini berkisah tentang kelanjutan cerita keluarga kecil Bima, Dara dan Adam. Diceritakan, Dara (Nurra Datau) harus kerja di Korea untuk menopang ekonomi keluarga sekaligus berkuliah. Sementara Bima (Angga Yunanda) dan Bima (Farrell Rafisqy) tinggal bersama orang tua Bima. Setelah 4 tahun di Korea, Dara balik ke Indonesia. Butuh waktu lama untuk bisa beradaptasi lagi dengan anaknya. Apalagi Adam sudah terlanjur dekat dengan neneknya, Yuni (Cut Mini).

            Masalah lain muncul, Bima hanya memiliki gaji kecil dan Dara harus tingal bersama mertuanya yang suka mengatur. Masalah perekonomian yan rumit membuat Bima dan Dara justru sering bertengkar yang berimbas pada anaknya. Untung ada Iqi (Keanu Angelo) yang banyak membantu urusan keluarga kecil Bima. Tapi ternyata banyak lagi masalah yang harus diselesaikan keluarga kecil Bima. Termasuk saat Dara harus menghadapi perceraian orang tuanya. Berbagai masalah yang terus terjadi membuat keluarga kecil ini tidak lagi harmonis. Bagaimanakah dengan kekuatan cinta mereka?

            Walau kisahnya cukup relate dengan kondisi banyak keluarga, alur cerita di film ini jauh dari kesan membosankan. Apalagi masing-masing tokoh memiliki latar belakang kisah yang menarik dan memperkuat cerita di film ini. Sosok Iqi yang cenderung ceplas ceplos justru membuat film ini semakin segar. Kabarnya saat memerankan sosok Iqi, Keanu Angelo lebih banyak berimprovisasi / dibebaskan untuk menggunakan dialog dengan gayanya sendiri bukan terpaku pada naskah. Justru hal inilah yang cukup berhasil membuat film ini semakin terasa seru.

            Selain peran Iqi, nama Farrell Rafisqy Ramdhan cukup menyita banyak perhatian. Bocah 5 tahun ini sanggup berakting dengan baik. Bukan berarti akting Angga Yunanda, dan Nurra Datau tidak mendukung. Apalagi ditambah juga dengan keseruan dari akting Cut Mini hingga Lulu Tobing dan Arswendy Bening Swara tentunya. Sang sutradara cukup sukses membesut pemeran-pemeran terbaik di atas dengan naskah bagus dalam sebuah drama keluraga yang menarik. (sTr)

 


Dua Hati Biru

Genre Film                  : Drama

Produser                      : Chand Parwez Servia, Gina S. Noer, Riza, Sigit Pratama

Sutradara                     : Gina S. Noer & Dinna Jasanti

Penulis                         : Gina S. Noer

Casts                            : Angga Yunanda, Nurra Datau, Farrell Rafisqy Ramdhan, Keanu Angelo, Cut Mini, Arswendy Bening Swara, Lulu Tobing, Maisha Kanna, Rachel Amanda, Shakira Jasmine, Putri Ayudya, Tenno Ali, Reni Setyowati

STLS                           : 13 Tahun

Durasi                          : 1 Jam 46 Menit

PH                               : Starvision, Wahana Kreator

Jadwal Tayang            : 17 April 2024

 

 

Diberdayakan oleh Blogger.