Ben Affleck Ungkap Program Rahasia “HYPNOTIC”

Jakarta, DJC – Jika kamu penyuka film santai, atau nonton film sambil bisa memainkan ponsel, sepertinya film arahan sutradara Robert Rodriguez ini bukanlah pilihan yang sesuai. Tapi jika kamu suka film yang memiliki alur cerita dinamis dan sulit ketebak, film “HYPNOTIC” yang naskahnya juga ditulis oleh sang sutradara bersama Max Borenstein ini, adalah pilihan yang tepat. Tidak hanya ketegangan yang ditawarkan, tapi ide cerita yang pada awal-awal alurnya lambat, kisahnya justru terkesan rumit pada pertengahan. Memang diperlukan konsentrasi untuk bisa memahaminya. Ide cerita seputar hipnotis ini cukup unik, dinamis dan jauh dari kesan membosankan. Apalagi nama-nama besar terpilih menjadi pemeran di film ini.

Detektif Danny Rourke (Ben Affleck) bersama rekannya Nick (J. D. Pardo), sedang menangani kasus perampokan bank yang aneh. Danny yakin, jika aktor utama perampokan bernama Dellrayne (William Fichtner) berhubungan erat dengan Minnie (Hala Finley), putrinya yang hilang misterius beberapa waktu sebelumnya. Penyelidikan ini membawa sang detektif bertemu dengan Diana Cruz (Alice Braga) seorang yang memiliki kemampuan hipnotis. Dari Diana inilah, Danny mengetahui bahwa Dellrayne adalah ahli hipnotis yang melegenda. Dan bisa menghipnotis siapa saja untuk melakukan keinginannya, bahkan untuk membunuh sekalipun. Dari keterangan Diana pula, Danny akhirnya tahu bahwa kemampuan hipnotis digunakan untuk sebuah program pemerintah, yang dibuat untuk proyek senjata rahasia.

Mengetahui pertemuan diam-diam Danny dan Diana tersebut, membuat Dellrayne memburu hingga berusaha melenyapkan keduanya. Tentu saja dengan menggunakan kemampuan hipnotisnya. Dalam pelarian dari kejaran Dellrayne dan pasukannya, sedikit demi sedikit mulai terkuak, bahwa ternyata Danny dan Diana sebenarnya memiliki hubungan khusus, dalam program rahasia tersebut. Minnie, ternyata tidak benar-benar hilang, tapi sengaja disembunyikan, Karena putri sang detektif ini adalah kunci utama dari program rahasia pemerintah tersebut.

Sepanjang film ini, jangan kaget kalau dikejutkan oleh alur cerita yang tiba-tiba berubah, tidak seperti yang dibayangkan. Dari awal film, kamu akan dibawa ke alur aksi seorang detektif yang memiliki trauma karena kehilangan putri satu-satunya, sementara detektif ini juga sedang berusaha mengungkap kasus perampokan bank yang aneh. Lengkap dengan aksi hipnotis yang membuat suasana jadi tambah menegangkan. Tapi mendekati akhir film, ternyata serangkaian aksi tersebut tidak seperti yang terlihat, atau kisahnya tersebut tidak benar-benar terjadi secara nyata.

Yang menarik, saat kamu sudah mulai paham arah cerita atau ending di film ini, kamu masih dikejutkan oleh beberapa fakta lain. Perlu konsentrasi, karena naskah atau alur ceritanya seperti dibolak-balik layaknya seseorang yang sedang terkena hipnotis. Tentu saja, fim ini menampilkan gaya akting Ben Affleck yang sukses beradu peran dengan Alice Braga. Hingga akting dingin yang apik dilakonkan William Fichtner, dimana sang aktor diposisikan sebagai sosok antagonis. Sebuah film yang ditampilkan dengan tidak berlebihan, tapi dengan kisah yang cenderung rumit. “HYPNOTIC” menjadi tantangan tersendiri bagi penyuka film action, misteri hingga thriller. (sTr)